Penyebaran virus corona yang mematikan telah mengguncang industri teknologi. Bahkan Facebook juga kewalahan menghadapi banyaknya hoak tentang virus corona yang menyebar di platformnya.
Jika kita sedikit flashback ke tahun 2013, dimana secara global saat itu seluruh umat manusia dihantui kecemasan dengan adanya penyebaran virus SARS yang mematikan, kini sejak beberapa waktu lalu, dunia internasional juga kembali dihebohkan dengan munculnya virus corona (secara resmi bernama COVID-19).
Virus corona selain memiliki dampak yang mengerikan bagi penderita secara langsung (persfektif medis), ternyata virus corona juga mampu memberikan dampak yang tidak kalah menggemparkannya pada sektor lain. Salah satunya pada sektor teknologi.
Daftar Isi
Infodemik Virus Corona di Media Sosial
Kita sama sekali tidak akan mengulas tentang apa itu virus corona, yang sudah pasti kita ketahui adalah virus tersebut memang nyata adanya dan telah terdeteksi pertama kali kemunculannya berasal dari kota Wuhan – Cina.
Di era yang serba digital sekarang ini, tidak diperlukan waktu lama untuk menyebarkan berita atau informasi tentang virus corona. Bahkan bisa dibilang penyebaran berita tentang virus corona 100x lebih cepat jika dibandingkan dengan penyebaran virusnya itu sendiri (orang ke orang secara langsung).
Persoalannya sekarang adalah, tidak 100% informasi tentang virus corona yang tersebar di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Group WhatsApp, dll berisi tentang kebenaran. Bahkan ada banyak info tentang virus corona yang isinya kurang akurat atau hoax.
Dalam ber-medsos, bagikanlah informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan terkait munculnya isu atau wabah virus corona, misalnya informasi resmi dari Kementerian Kesehatan.
Menanggapai situasi tersebut, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) langsung memberikan pernyataan dan permintaan kepada seluruh perusahaan pemilik platform media sosial untuk melakukan penyaringan informasi yang disebarkan oleh para penggunanya terkait virus corona, demi menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat dunia.
Facebook misalnya, telah mulai menghapus postingan yang mengandung informasi palsu tentang virus corona sejak awal Februari 2020, terutama informasi berbahaya tentang pengobatan dan saran yang salah tentang pencegahan dan penanganan virus corona. Hal tersebut juga dilakukan oleh Twitter, Linkedin, dll.
Pihak Twitter mengatakan telah ada 15 juta tweet tentang virus corona dalam rentang bulan Januari dan Februari 2020. Ketika seseorang ingin mencari informasi tentang virus corona, oleh twitter langsung diarahkan (direct) ke halaman lembaga kesehatan resmi, tergantung dimana pengguna tersebut berdomisili. Google sendiri langsung mengarahkan pengguna ke situs resmi milik WHO.
Dunia Teknologi Terguncang
Dari iPhone hingga TV LCD, sebagian besar teknologi masyarakat dunia dibuat di negara Cina. Cina adalah produsen ponsel, komputer, dan televisi terbesar di dunia yang mampu mengekspor jutaan produk di setiap tahun.
Virus corona telah memiliki dampak yang jelas dan langsung pada produktivitas di sektor teknologi, banyak kantor dan pabrik di negara Cina menghentikan operasinya. Rantai pasokan teknologi global mengalami pukulan serius yang menyebabkan keterlambatan pasokan dan kekurangan produk pada negara-negara tertentu di luar Cina.
Cina telah menjadi pasar smartphone terbesar di dunia sejak 2013 dan banyak melahirkan perusahaan besar seperti Huawei, Vivo, Oppo, dan Xiaomi. Penjualan ponsel pintar secara domestik dan global menurun secara drastis sejak munculnya isu virus corona. Dibutuhkan waktu hingga beberapa bulan untuk memulihkan kondisi seperti ini.
Perusahaan-perusahaan lain seperti Samsung, Google, Sony, dan lainnya secara bertahap berencana memindahkan kantor dan pabrik telepon pintar mereka keluar dari Cina dalam beberapa bulan kedepan, pindah ke negara-negara dengan biaya produksi yang lebih rendah, seperti Vietnam atau India.
Di sisi lain juga muncul persoalan baru, rantai pasokan Apple mengalami penurunan akibat isu virus corona. Apple menutup semua toko ritelnya dan kantor perusahaan sejak awal Februari 2020. Bahkan rencana lauching iPhone SE2 yang digadang-gadang berlangsung pada maret 2020 juga dibatalkan.
Sebanyak 50% produksi panel LCD dunia untuk TV, laptop, dan monitor komputer dibuat oleh Cina. Parahnya lagi, pabrik-pabrik tersebut berlokasi di kota Wuhan, sarang munculnya wabah virus corona. Operasi di pabrik-pabrik tersebut terhenti setelah pemerintah Cina secara resmi mengisolasi kota Wuhan.
Facebook dan Amazon Batal Mengikuti MWC 2020
Bagi kalian yang selalu mengikuti perkembangan teknologi smartphone, tentunya tidak asing dengan yang namanya Mobile World Congress (MWC). MWC secara luas dianggap sebagai ajang paling terkenal untuk industri ponsel. Kebetulan untuk tahun 2020, MWC dihelat di kota Barcelona.
Beberapa perusahaan teknologi dunia yang secara resmi telah mengundurkan diri dari ajang MWC 2020 antara lain Amazon, AT&T, Cisco, Ericsson, F5 Networks, Facebook, Intel, LG, McAfee, MediaTek, Nokia, NTT Docomo, Nvidia, Vivo, Vodafone, World Wide Technology, dll.
Efek yang terasa jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak ikut serta dalam ajang MWC 2020 adalah menurunnya jumlah pengunjung sekaligus kurangnya “greget persaingan” produk yang muncul di dalam ajang tersebut.
Tertawa di Atas Luka Virus Corona
Salah satu sektor industri teknologi yang belum menderita dari munculnya isu virus corona adalah hiburan online.
Ketika jutaan warga Cina harus berlama-lama tinggal di rumah dan terpaksa libur dari aktifitas pekerjaan ataupun sekolah selama berhari-hari, banyak dari mereka yang beralih ke video game, film, dan media sosial untuk sekedar mengalihkan perhatian dan mengisi waktu luang.
Pembelian untuk game dan film melonjak drastis. Namun hal ini tidak akan bertahan lama sampai dengan teratasinya wabah virus corona, dan masyarakat kembali disibukkan dengan kegiatan sehari-hari seperti sedia kala.
Sebagai penutup, saya justru bertanya-tanya terkait adanya virus corona ini (dalam perspektif teknologi bisnis) yaitu;
- Mengapa virus corona muncul di saat Amerika Serikat dan Cina sedang panas-panasnya “Perang Dagang”?
- Mengapa virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan sebagai salah satu pusat teknologi Industri dunia?
- Mengapa virus corona muncul di saat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek?
Semoga kalian bersedia membantu menjawab pertanyaan saya tersebut melalui kolom komentar, atau setidaknya membantu membagikannya kepada orang lain agar pertanyaan yang saya ajukan bisa terjawab, dan saya bisa tercerahkan. Terima kasih, semoga artikel ini berguna.
Sumber: MIT Technology Review, Quartz, dan Techcrunch